RASA

Ketika tubuh tak lagi berdiri,
kepada air mata aku sandarkan.
Ketika kata tak lagi berbunyi,
dengan diam aku sampaikan:

"Kapan hidup akan berarti
Jika akal palingkan jiwa
Hanya hati,
membakar nafsu menjadi cinta.

Dalam senyum luka sembunyi,
menghitung duka menghitung nyawa.
Mengubur mimpi,
mengenang engkau yang mati rasa."

(Kairo, 13.14 WK, 29/07/2007)

TOILET
Karya Muhammad Tabrani Basya

Di tempat pembuangan
Kulepaskan sisa makanan dan minuman,
dengan tenang,
sesekali mengerang.

Engkau saksi bisu di mana aku telanjang
Bukan hutang,
sungguh kuberikan dengan ikhlas dan senang.

Aromamu menantang
melebihi kuncup-kuncup kembang,
semerbak wangi dari kedalaman.

Aku malu padamu toilet
Aku malu padamu

meninggalkan kotoran,
menjadi binatang di pinggir-pinggir jalan